Sunan Ampel |
My Creat (˘⌣˘) ({♥})
Hii my name is Novia Ekaningthias , you can call me via :D Follow my blog !! okey (y) , and you can follow my twitter (@novia_thias) or my facebook (Noviia Ekaningthias) . I'm from Indonesian , thanks for your visit ;;)
Sabtu, 10 Agustus 2013
Kamis, 01 Agustus 2013
Senyum Untukmu pacar terbaikku ({♥})
Senyum Untukmu pacar terbaikku
Aku sekarang mampu tersenyum..
Tersenyum dgn sangaat indah..
Kamu tahu??
Itu adalah senyuman yg selalu buatmu!
Aku sekarang mampu tersenyum..
Bahkan ketika aku cemburu dan terluka..
Kamu tahu??
Itu adalah senyuman tegar.
Senyum yg aku buat karena kamu!
Aku sekarang mampu tersenyum..
Bahkan ketika perih dan sakit menyapaku..
Kamu tahu??
Itu adalah senyum ikhlas.
Senyum yg aku buat karena cintaku padamu!
Aku sekarang mampu tersenyum..
Bahkan ketika kamu menyentuhku dgn dingin.
Kamu tahu??
Itu adalah senyum peduli.
Senyuman yang aku berikan karena aku yakin ada yg salah denganmu,,
bukan karena kamu membenciku!
Aku sekarang mampu tersenyum..
Bahkan ketika senyum mu berbeda.
Kamu tahu??
Itu adalah senyum pasrah..
Senyum yg aku berikan karena,
aku lebih memilih mengalah daripada egois!
Aku sekarang mampu tersenyum.
Bahkan ketika ‘mereka’ bercerita masa lalumu.
Kamu tahu??
Itu adalah senyum yakin!
Senyum yg aku hadirkan karena,
Aku lebih percaya kamu daripada ‘mereka’!
Senyumku selalu menceritakan sesuatu..
Bahkan itu ketika aku hanya membuat simpul kecil dibibirku!
Senyum itu indah..
Bahkan ketika aku tersakiti!
Dan senyum itu selalu membuatku nampak kuat!
Senyum itu mampu menyembunyikan tangis dan air mataku!
Ketika aku tersenyum..
Ada seribu arti didalamnya!
Maka senyum itu.. Harusnya nampak berbeda!
Biar dimataku.. Semua itu senyuman yang sama! Terima kasih pacar terbaikku ^^
Selasa, 30 Juli 2013
Mama Maafkan Farah
Mama Maafkan Farah
Sekarang seragam yang berwarna merah sudah menjadi biru,
Farah sangat senang sekali karena telah lulus dan masuk sekolah yang
diinginkannya, sebut saja SMP Cendrawasih. Di daerah Farah SMP ini adalah SMP
yang favorit anak - anak jaman sekarang, terutama di lingkungan sekitar Farah.
Farah mempunyai satu orang kakak dan satu orang adik. Ayahnya sudah lama pergi
meninggalkannya dan kini hanya Mamanya saja yang bisa membiayai semua keperluan
rumah tangga.
Farah sangat sayang sekali kepada mamahnya, mamah pun
begitu tidak pernah marah terhadap Farah. Ajaran baru pun dimulai, Farah
bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
“
Mah…. . . . Farah berangkat kesekolah dulu ya mah . ” sahut Farah yang sambil
memakai sepatu di depan halaman rumahnya.
“ Tunggu dulu far, mamah lagi
nyiapin bekal kamu dulu. ” Jawab Mama
Mama
pun langsung menghampiri Farah yang sedang memakai sepatu.
“
Ini Far bekal kamu ” sambil memberikan bekal yang dibawanya kepada Farah
“ Kamu berangkat bareng kaka aja ya ! ” Ucap mamah
“ Kamu berangkat bareng kaka aja ya ! ” Ucap mamah
“
Terima kasih mamah, Farah berangkat sendiri aja mah berangkat bareng lulu, kan
kita sama sekolah mah, jadi ga ngerepotin kakak anter aku kesekolah mah. ” Sambil berpamitan kepada Mama
“ Hati - hati Far, jangan nyebrang sembarangan ” ujar Mama
“ Iya mah, asalamualaikum.” Pamit Farah
“ Waalaikumsalam. ” Jawab Mama.
“ Hati - hati Far, jangan nyebrang sembarangan ” ujar Mama
“ Iya mah, asalamualaikum.” Pamit Farah
“ Waalaikumsalam. ” Jawab Mama.
Farah memang anak yang cantik dan cerdas,
sewaktu disekolah dasar farah sering mendapat juara kelas. Mamah hanya penjual
kue keliling, tapi farah tidak pernah malu tentang pekerjaan mamahnya itu .
Disekolah pun Farah adalah anak yang sangat baik, Farah selalu membantu
temannya yang sedang kesusahan, tak heran kalau banyak yang berteman dengan
Farah dan menyukai Farah. Sekolah Farah mulai pada jam 07.00 dan pulang pada
jam 13.00 WIB. Farah selalu pulang tepat waktu, tak pernah Farah pulang telat,
paling – paling kalau ada tugas dadakan ataupun pelajaran tambahan .
Sepulang
sekolah farah selalu membantu mamah menjual kue keliling desa.
“ Asalamualaikum ” salam Farah
“ Waalaikumsalam, eh farah sudah pulang.” Jawab mamah sambil menghampiri farah
“ Waalaikumsalam, eh farah sudah pulang.” Jawab mamah sambil menghampiri farah
“ Iya mah, mamah mau jualan kue ? ”
Tanya farah
“
Iya nih far, kamu tolong antarkan kue mamah ke warung Mbok Iyem, sama Pak Kosim
ya nak, dan sisanya kamu jual ke tetangga saja. ” Pinta mamah kepada farah
“
Iya mah, tapi farah ganti baju dulu ya mah. ” Farah pun langsung berjalan ke
kamar dan mengganti seragam putih birunya itu .
Mamah
pun tersenyum, dan segera menyiapkan kue - kue yang akan diantarkan farah.
“
Far. . . . . . . . . . farah , kamu sudah siap, tolong segera diantarkan nak. ”
Ujar mamah
“ Iya mah, maaf farah tadi shalat dzuhur dulu. ” Jawab farah
“ Bagus, yasuda segera antarkan nak kue-kue ini, Mbok Iyem dan Pak Kosim sudah menunggu. ” Tegur mamah
“ Iya mah, maaf farah tadi shalat dzuhur dulu. ” Jawab farah
“ Bagus, yasuda segera antarkan nak kue-kue ini, Mbok Iyem dan Pak Kosim sudah menunggu. ” Tegur mamah
Farah pun langsung mengantarkan kue -
kuenya kepada Mbok Iyem dan Pak Kosim.
Rumah Mbok Iyem dan Pak Kosim memang saling berdekatan, tapi jarak dari
rumah farah ke rumah Mbok Iyem dan Pak Kosim memang cukup jauh, terlebih Farah
hanya berjalan kaki. Sekitar 15 menit pun berlalu, dan sampailah Farah di
warung Mbok Iyem.
“ Asalamualaikum, Mbok ini kuenya
sudah datang. ” salam Farah
“ Waalaikumsalam, eh nak Farah, sini
nak. ” Sambil mengambil kue yang di bawa farah “Kamu memang anak yang berbakti
kepada orang tua .” ujar mbok iyem sambil tersenyum kepada Farah .
Farah
juga membalas pujian Mbok dengan senyuman, dan segera pergi dan langsung
berangkat kembali untuk memberikan kue yang dibawanya dan segera mengantarkan
kuenya ke rumah Pak Kosim. Pak Kosim pun berkata yang sama dengan Mbok Iyem
bahwa Farah adalah anak yang berbakti pada orang tua.
Hampir satu jam Farah mengantarkan
pesanannya kepada orang-orang yang memesan kue, dan Farah pun kembali kerumah. Seperti biasa
setiap hari sepulang sekolah Farah pasti selalu membantu ibunya berjualan kue.
“ Assalamualaikum, mah kuenya udah
Farah anterin semua. “ Ujar Farah
“ waalaikum salam, bagus nak nih mama punya coklat untuk kamu. “ jawab mama
“ waalaikum salam, bagus nak nih mama punya coklat untuk kamu. “ jawab mama
sambil menyodorkan coklat pada Farah
“ Ini untuk Farah mah ? .” Tanya Farah
“ Iya Far . . . . , karena kamu
sering membantu mama, mama kasih kamu hadiah
coklat sebagai imbalannya. Ambilah
Far . ” Jawab mama sambil menyodorkan
coklatnya kepada Farah
“ Makasih mama, Farah ikhlas ko
bantu mama menjual kue . ” Farah langsung
mengambil coklat yang di beri oleh
mama dan langsung memeluk mama dengan erat.
Mama juga langsung membalas pelukan
Farah dengan penuh kasih sayang.
Suasana pun berubah menjadi haru dan
penuh cinta. Farah yang memang pada saat itu sudah sore langsung membersihkan
rumah yang memang sudah menjadi tugas Farah setiap sore. Tapi, walaupun
kegiatan Farah terbilang padat, jika sang bulan telah datang Farah selalu
belajar dengan giat, walaupun sering terasa lelah tak ada keluh dari Farah
selalin karena Farah ingin sekali
menjadi dokter, dan Farah juga ingin membahagiakan mama dengan prestasinya, jadi
takheran Farah selalu giat belajar tanpa mengeluh, demi mengejar cita - citanya
itu.
Waktu Farah kecil, Farah selalu
dimanja oleh mama. Mungkin semua waktu itu digunakan mama bersama-sama dengan
Farah. Waktu itu memang ada suatu musibah yang menimpa keluarganya, ceritanya
waktu itu keluarga Farah akan bertamasya
ke Puncak, Bogor. Akan tetapi bencana
pun menimpanya, Mama , Farah , dan ka Anya luka parah, sedangkan Papa Meninggal
dunia di tempat kejadian. Keluarganya pun berduka, hampir selama satu tahun
kejadian itu selalu terbayang oleh Farah , Mama , dan keluarga yang lain, tapi
mereka mulai mengikhlaskan Papa, memulai usaha kue mama dan pada saat itu lah
Farah ingin menjadi dokter, agar Farah dapat menolong orang lain khususnya Mama
dan Kak Anya.
“ Far . . . Farah . berangkat yuk
udah siang nih . ” ajak Lulu
“ Iya Lu sebentar . . .” Jawab Farah
dengan kencang dari dalam rumahnya
“ Mah Farah berangkat ya, udah telat
nih mah . Assalamualaikum . ” Pamit Farah
sambil mencium tangan mama yang
sedang duduk di depan TV .
“ Waalaikum salam , hati –hati Far
jangan terlalu tergesa – gesa .” Pinta Mama
“ Iya mah . . . “ Jawab Farah
“ Ayyo lu kita berangkat . Maaf ya
aku lama “ Ujar Farah
“ Iya gak apa – apa ko Far “ Jawab
Lulu
Mereka
berdua berjalan kesekolah yang memang
lumayan dekat dari rumah Farah . saat di perjalanan .
“ Lu , kenapa yam amah aku sekarang kayak yang udah gak peduli lagi sama aku. Dia
“ Lu , kenapa yam amah aku sekarang kayak yang udah gak peduli lagi sama aku. Dia
lebih mementingkan kuenya dari pada
aku. L
” Ujar Farah dengan nada sedih .
“ Lohh . . . . ko gitu sih Far,
emang kenapa ? gimana ceritanya ? ” Tanya Lulu
Penasaran .
“ Hampir selama dua bulan berturut –
turut aku selalu mengerjakan kegiatan yang
sama, membatu mama lah mengerjakan
pekerjaan rumah lah, tapi Mama ga punya
waktu terus buat aku . apa mama udah
gak sayang ya sama aku ? ” ucap Farah sedih .
“ Hmm . . . . kamu udah coba ajak
mama kamu main belum . menurut aku kalau
Mama kamu, kamu ajak main ke taman
pasti mau . udah kamu coba ? ” Usul Lulu
“ hmm . . . . kamu benar juga lu .
hmm besok kan hari minggu aku ajak Mama ke
taman deh, he . . he . . makasih ya
Lu atas usulnya . ” tersenyum ke arah Lulu
“ oke oke sama – sama coyyy . he . .
he . .” jawab Lulu
Tak
terasa akhirnya Farah dan Lulu tiba di sekolah, mereka langsung masuk kelas dan
mengikuti pelajaran sebagai mana mestinya .
Hari
demi hari waktu demi waktu, akhirnya hari minggu telah tiba. Mungkin ini
saatnya Farah melepaskan kejenuhannya dengan bersenang – senang bersama Mama di
taman, Farah Sudah membayangkannya sejauh mungkin tentang acara hari ini.
“ Mah, kita udah lama ga seneng-seneng dan main-main bareng ya mah, gimana kalau
kita main ke taman anggrek dekat
rumah aja yuk mah. ” Ajak Farah kepada mamah
“ Kamu gak lihat mamah lagi apa ? mamah itu lagi sibuk buat kue, dikamar kamu
“ Kamu gak lihat mamah lagi apa ? mamah itu lagi sibuk buat kue, dikamar kamu
kan ada computer, main computer aja
kalau kamu butuh hiburan. ” Jawab mama
dengan nada agak keras .
Muka Farah yang mulai memerah dan mata farah yang mulai berkaca-kaca, Farah pun menarik nafas
Muka Farah yang mulai memerah dan mata farah yang mulai berkaca-kaca, Farah pun menarik nafas
“ yauda, farah mau main dikamar aja.
” Farah pun berlari ke kamar sambil mengusap
air matanya yang sudah mulai jatuh.
Tapi mama masih terus mengerjakan
kuenya yang belum beres . Karena memang pada saat itu pesanan kuenya masih
banyak, tidak ada waktu untuk bersantai – santai karena nanti malam kuenya akan
diambil oleh pemesannya.
“ Kenapa sih mama lebih memilih
kuenya dari pada Farah, emang Farah tidakberguna
ya di mata mamah ? emang Kue mama
lebih penting ya dari pada farah ? Dulu mama
gak kayak gini sama Farah tapi
sekarang mama kayak gini sama mama. Sekarang Kak
Anya lagi kuliah di kota, apa mama
ga kasian sama Farah yang sering kesepian ? ”
gunam Farah dalam hati.
“
Kringg . . . . kringg . . . kringg . . . .! ” telpon rumah Lulu berbunyi
“ Hallo, dengan keluarga bapak Sulaiman, ada
yang bisa saya bantu ?” telpon pun diangkatnya dengan suara yang sudah taka
sing lagi di telinga Farah .
“
Ini Lulu kan ? ini aku Farah .” Jawab Farah dengan suara agak serak karena
tangisannya tadi .
“
oh Farah , iya ini Lulu Far, ada apa ? ko suara kamu kayak habis nangis ? “
selidik Lulu
“
hmm . . . mama aku Lu , mama aku gak mau aku ajak main
*hiks . . . hiks . . hiks . . * (suara Farah nangis) padahal aku udah
memikirkan apa yang akan aku sama mama lakuin ditaman, tapi mama malah menolak
ajakanku, dia bilang sibuk sibuk dan selalu sibuk . L
aku harus gimana lu ? ” Tanya Farah
“
udah dong , cep . . . . cep . . . . cep
. . . jangan nangiss nanti cantiknya
ilang loh . hehe. Hmm yauda kamu coba tenangin diri kamu dulu aja, nanti minggu
depan kamu coba ajak lagi, kalau masih tetep ga bisa kamu ga usah tangisi aja
ya, kamu harus tabah nanti pasti ada waktunya untuk kamu bersama – sama dengan
mama kamu lagi. Sekarang kamu harus berfikir positif ya. Okee .” Bujuk Lulu
“
hmmm, iya Lu , makasih ya . kamu memang sahabat aku yang paling baik. ” jawab
Farah
“
Iya sama – sama . udah ah aku sama kamu kan udah kenal lama . hehe nanti kalau
kamu sedih kamu kan bisa cerita sama aku atau kamu juga bisa kan melepas
kesedihan kamu dengan membaca – baca buku . iya kan ? kamu kan suka baca far .
” usul Lulu
“
benar juga kamu Lu, hmm makasih lagi yaa lu . kamu memang sahabat aku yang
paling baik . ” Jawab Farah dengan suara yang mulai terlihattersenyum kembali.
“
iya – iya kamu ini bawel ya . yauda kamu ke kamar mandi dulu gih cuci muka .
muka kamu itu jelek tau kalau lagi nangis .” Ujar Lulu
“
whuuu . . . . dasar kamuu . hmm, yauda
aku cuci muka dulu ya . telponnya aku matiin ya Lu ? dadah lulu makasih ya
sekali lagi . he . . .he . . .he . . ”
Jawab Farah .
“
Iya – iyaa bawell .”
“
he . . he . . yasuda Asalamualaikum Lu ” .
“
Iya Waalaikum salam ” jawab Lulu .
Farah
langsung mencuci mukanya yang sudah di banjiri oleh air mata itu .
Minggu selanjutnya pun telah tiba, Farah mencoba mengajak mama untuk
bermain bersama Farah lagi, setelah berusaha membujuk mama yang sedang sibuk
membuat kue, tapi ternyata mama menolak ajakan Farah lagi, Farah sudah hilang
kesabaran, Farah pun menangis dan segera berlari ke kamar. Tapi Farah ingat
kata – kata Lulu aku gak boleh membenci Mama dan kalau aku lagi sedih aku baca
novel. Semenjak kejadian ini Farah mulai menjauh dari mama dan lebih banyak
menyempatkan waktunya dengan Novel dari pada dengan Mama .
“ Far. . . . . . bisa bantu mamah kocok kuenya sebentar ga ?
mamah butuh bantuan
kamu far. ” Terdengar suara mama
dari dapur yang lumayan keras .
“ Maaf mah sekarang Farah lagi sibuk
menyelesaikan tugas, soalnya besok tugasnya
harus dikumpulkan, jadi Faragh ga
bisa bantu mama . ” jawab Farah dengan lantang. Padahal Farah sedang tidak ada
tugas hari ini, Farah hanya tidak mau terlalu dekat lagi dengan Mama, karena
fikirnya mama sudah tidak saying lagi dengannya.
“ Sebentar aja far, sini . . . . . ! “ ucap mama dengan nada agak keras
“ Maaf mah, minta bantuan kak Anya aja, kan Kak Anya baru pulang kuliah kemarin,
“ Sebentar aja far, sini . . . . . ! “ ucap mama dengan nada agak keras
“ Maaf mah, minta bantuan kak Anya aja, kan Kak Anya baru pulang kuliah kemarin,
suruh kak Anya aja mah “ jawab Farah
dengan santai.
“ Kak Anya sedang pergi Far . . . .
. , cepat sini bantu mama Far. ” Pinta
mama
dengan nada mulai melembut.
Karena
Farah tidak tega kepada Mama, Farah akhirnya membantu Mama padahal, tadinya
Farah enggan untuk membantu Mama.
“Iya Ma, sebentar Farah kesitu . “
Jawabnya dengan nada memalas.
Farah
segera membereskan novel – novelnya yang sedang di bacanya tadi dan segera
menghampiri Mama.
“Ada apa Ma . . . ? ” Tegur Farah
kepada Mama yang sedang mencari terigu pada saat
itu.
“ Ini loh Far, gas yang mau Mama
pake buat bikin kue sudah habis, tolong beliin
Mama gas di warung Mbok Iyem ya ? ”
Pinta mama .
“ Warung Mbok Iyem kan jauh mah, gak
bisa Farah bawa gas yang berat kalau Cuma
jalan kaki. ! “ tolak Farah dengan nada cukup
keras .
“ Kamu punya sepeda Far, lagian
gasnya cuman yang 3 kg ko yang warna ijo, bukan
yang warna biru, kamu ko jadi susah
disuruh dan jadi bandel ya sekarang “ Jawab
mama dengan nada yang hampir sama
dengan Farah.
“ Iya . . . . Iya . . .
Iya . . . . Maaf Mah, Farah itu akhir – akhir ini sering capek karena
banyak acara di sekolah. Hmmm . . .
. . . Mana gas sama uangnya mah, sini
mau
Farah beliin. “ Jawab Farah yang
sedang akan mengambil air minum di kulkas.
“ Tuh gasnya (sambil menunjuk kea
rah pintu gudang) ada di dekat pintu gudang, dan
ini uangnya. Kamu hati – hati
berangkatnya . ” sambil memberikan uang kepada Farah.
“ Iya mah, Farah berangkat.
Asalamualaikum .” Ujar Farah
“ Waalaikumsalam . ” Jawab mama
“ Waalaikumsalam . ” Jawab mama
Farah berjalan ke garasi untuk mengambil
sepedanya .
“ Tumben Mama perhatian sama aku dan bilang hati – hati sama aku, akhir – akhir ini biasanya gak pernah peduli sama aku , apalagi bilang hati – hati , ada angin apa nih ya mama baik sama aku.? Atau mama udah sadar sekarang kalau aku gak suka sama sikap mama yang sok sibuk dan gak ada waktu dengan anaknya . hmm . . . . ahh udah ah mungkin mama mau akur lagi sama aku dan mama gak mau berantem lagi sama aku ” Pikirnya dalam hati . Farah tidak menghiraukan itu lagi, Farah langsung pergi kewarung Mbok Iyem. Tak lama hampir 15 menit sampai tiba lagi kerumah Farah langsung memberikan gasnya pada Mama yang pada saat itu sedang menghias kue pesanan pelanggannya.
“ Tumben Mama perhatian sama aku dan bilang hati – hati sama aku, akhir – akhir ini biasanya gak pernah peduli sama aku , apalagi bilang hati – hati , ada angin apa nih ya mama baik sama aku.? Atau mama udah sadar sekarang kalau aku gak suka sama sikap mama yang sok sibuk dan gak ada waktu dengan anaknya . hmm . . . . ahh udah ah mungkin mama mau akur lagi sama aku dan mama gak mau berantem lagi sama aku ” Pikirnya dalam hati . Farah tidak menghiraukan itu lagi, Farah langsung pergi kewarung Mbok Iyem. Tak lama hampir 15 menit sampai tiba lagi kerumah Farah langsung memberikan gasnya pada Mama yang pada saat itu sedang menghias kue pesanan pelanggannya.
“ Nih mah gasnya, dan ini
kembaliannya . ” Ujar Farah sambil memberikan gasnya
pada mama .
“ Iya Far , taruh saja di dekat
kulkas . Makasih ya Far .” Jawab mama
“ Iya ma, sama – sama, Farah kerumah
Lulu ya mah, ada tugas yang mau Farah tanya
sama Lulu , sekalian belajar bareng
Lulu .” Pinta Farah
“ Iya Far, hati – hati ya .” Jawab Mama
.
Akhir – akhir ini Farah memang
selalu belajar bareng dengan Lulu, selain hampir mendekati UAS ( Ujian Akhir
Semester ) , Farah juga ingin melepas penatnya dengan Lulu. Hari demi hari pun
terus berlalu. Farah yang mulai meredam dan mulai melupakan kejadian waktu itu
terhadap Mama pun sudah mulai menghilang rasa kesal didirinya terhadap Mama.
Hingga tiba saatnya Ujian Akhir
Sekolah pun dilaksanakan. Dipagi yang dingin diselimuti awan yang cukup tebal,
Farah yang akan segera berangkat sekolah, mulai menyiapkan apa saja yang akan
dibawanya untuk ujian hari ini dan bersiap – siap untuk pergi ke sekolah .
“ Mah Farah berangkat sekolah dulu
ya, Hari ini Farah Ujian, mohon doanya ya mah
Agar hari ini ujian Farah sukses.”
Ujar Farah kepada Mama yang sedang duduk santai
didepan rumahnya .
“ Iya Far. . . . Mama selalu
mendoakanmu . ” Jawab Mama sambil memeluk Farah
yang pada saat itu sedang membawakan
secangkir teh hangat untuk Mama.
Farah langsung meletakan Secangkir
teh itu di meja dekat Mama duduk.
“ Ini buat Mama far ? “ Farah hanya mengangguk sambil tersenyum “ Makasih ya Far
“ Ini buat Mama far ? “ Farah hanya mengangguk sambil tersenyum “ Makasih ya Far
kamu memang anak Mama yang paling
baik. ” ujar Mama dengan rasa haru.
Farah yang sudah berseragam rapi itu
langsung berpamitan dengan Mama dan kembali meminta doa restu kepada Mama agar
Farah dapat lancer mengerjakan Ujiannya.
Dan
Alhamdulillah . . . . . ketika soal Ujian pertama delesai Farah mengerjakan
dengan baik. Begitupun soal –soal yang selanjutnya Farah mengerjakannya dengan
penuh hati – hati dan sangat baik. Tak heran saat Ujian usai, Nilai Farah
semuanya berada di atas KKM. Tentu saja itu membuat Mama, Farah, sahabat dan
keluarnya bangga.
“ Far . . . . . . selamatnya nilai
kamu semuanya bagus. Aku yakin Kamu pasti akan
menjadi juara Umum disekolah ini . ”
Ujar Lulu
“ Iya Lu makasih ya. ^__^ ah kamu
ini ada – ada saja, masih banyak yang lebih dari
aku kan Lu, lagian nilai kamu juga
bagus ko, ga jauh beda sama aku . ” Jawab Farah
yang pada saat itu sedang membaca buku
di depan Perpustakaan .
“ hehehe . . . . lagian ini serius
Far , banyak guru – guru yang bangga dengan prestasi
kamu . ” Ujar Lulu dengan bangga karena mempunyai
sahabat seperti Farah .
“ ah udah ah Lu, tunggu kepastiannya
nanti aja pas pembagian raport . ” Jawab
Farah
dengan pipi yang mulai kemerah –
merahan.
“ he . . he . . he . . , oh iya kamu bilang pembagian raport aku
jadi keingetan yang
tadi. . . . . ” Farah langsung
memotong ucapan Lulu “ yang tadi apa Lu ? ” Tanya
Farah heran .
“ Iya jadi tadi itu pas kamu lagi
disini, dikelas ketua kelas kita membagikan surat
undangan orang tua (sambil mencari
suratnya di dalam tas Lulu) untuk pembagian Raport
sabtu besok, kamu kan lagi ga ada di kelas yauda surat kamu aku bawa. Nih
suratnya . ” Sambil memberikan
suratnya pada Farah .
“ Yaampun ternyata aku terlalu lama
ya di perpus, he . . . he . . makasih ya Lu kamu
memang sahabat aku yang paling baik
.” Jawab Farah dengan memeluk Lulu.
“ hmm . . . . Farah cantik deh, kita ke kantin yuk , laperrrrrr nih . hehehe
. kamu
traktir aku mie ayam pak jono ya
cantik , oke okee he . . he . .” Rayu
Lulu pada
Farah.
“ Ah kamu lu , memuji aku tapi ujung
– ujungnya ada maunya . whooo . . .
dasar .”
Jawab Farah dengan nada licik.
“ Ayo lahhh Far . . . . . . . udah
lama kan kamu gak traktir aku mie ayam, hehehe oke
oke ? udah Laperrrr . . . nihh (sambil memegang perut). Gimana kalau
sahabat kamu
ini mati kelaparan ? kamu mau emang
?” Rayu Lulu lagi dengan muka memelas.
“ Dramatis banget Lo . … hahaha ,
iya dehh aku traktir .” Jawab Farah
“ Asikkk . . . . asik . . . . ayoo
kita on the way hehe . ” Ujar Lulu
sambil menarik
tangan Farah dan menuju ke kantin
sekolah, tempat dimana anak – anak SMP
Cendrawasih membeli makanan ataupun
minuman dan juga pastinya tempat
beristirahat para murid .
Farah dan Lulu menikmati Mie ayam
pak Jono itu. Mie ayam pak Jono terkenal Amazing
di kantin SMP Cendrawasih. Selain rasanya yang memang benar – benar maknyuuusss, Mie ayam pak jono juga
sudah diteliti oleh MUI loh, tah heran banyak sekali peminat mie ayam ini,
hehehe jadi promo Mie ayam. Kembali lagi dengan Farah, Setelah selesai makan
mie ayam Farah dan Lulu pun segera pulang menuju rumah.
“ Asalamualaikum, mahh mama dimana ?
” Salam Farah dan langsung mencari mama
“ Waalaikum salam, kamu udah pulang
Far ? ” Jawab Mama sambil menghampiri
Farah yang sedang melepas sepatunya
di depan rumah .
“ Iya mah, kan ulangannya udah
selesai jadi hari ini bebas mah, oh iya ada undangan
orang tua murid untuk pengambilan raport sabtu
besok, pokoknya Mama harus
datang yaa mah ! ” Pinta Farah
kepada mama dan Farah pun segera memberikan surat
itu kepada Mama.
“ Coba Mama baca dulu ya Far. . . .
hmmm .. . . Insya Allah Mama datang ya Far. ”
jawab Mama setelah membaca surat itu
.
“ pokoknya Mama harus datang ya . .
. Farah mau ganti baju dulu ” Ujar Farah .
Farah yang mengharapkan Mamanya
datang pun bersiap – siap untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang biasa iya
kerjakan setiap hari . Hingga malam tiba Farah menghentikan pekerjaannya dan
segera tidur.
Keesokan harinya, bertepatan dengan hari Sabtu
dengan gelisah, Farah yang sudah menunggu cukup lama mamanya di gerbang
sekolah. Tapi entah mengapa, mama Farah belum juga datang. Padahal seingat Farah,
mamanya sudah menerima surat undangannya kemarin. Dari pukul 07.00 s.d. 08.00
mamah tak kunjung datang, kegelisahan Farah pun makin kuat. Farah takut Mamanya
gak kesekolah hari ini, Farah sangat sedih melihat teman-temannya yang sudah
datang dengan orang tuanya. Tapi, Mama Farah tak kunjung datang. Panik yang
disertai rasa takut berkecumbu menjadi satu .
“ Far. . . . . . . , Farah, acaranya
belum dimulai kan ? ”
Lamunan Farah menjadi buyar saat
mendengar suara yang sangat dikenalnya itu .
“ Lhoo . . . . . kok Kak Anya ? Mana mama, kak ? katanya Mama
mau kesini, kok ka
Anya
? Mama kenapa kak ? ” tanya Farah kecewa.
“ Hari ini mama sibuk.
Makanya kakak yang datang menggantikan mama mengambilkan rapot, sama saja kan,
Far ! Yang penting kan raport kamu kaka ambil hari ini. ” hibur kak Anya yang
tak tega melihat kekecewaan Farah di raut mukanya .
Farah
dan Kak Anya langsung masuk ke kelas dan segera menyaksikan pembagian raport.
Setelah duduk di kelas Farah hanya cemberut dan terdiam.
“ Huh sibuk ! Selalu itu – itu saja yang menjadi alasan mama . ” gumam Farah.
“ Mamanya Ocha yang
Dokter saja masih sempat meluangkan waktu. Masa mama yang hanya pembuat kue,
tidak bisa ? ” Batin Farah marah.
“ Ini pasti karena mama tidak sayang
padaku ! ” pikir Farah curiga.
Buktinya mama sudah tidak
memperhatikan lagi sekolah Farah. Mulai dari mengambil rapot, rapat orang tua
murid, semua diwakilkan kepada kak Anya. Apa mamah sekarang sudah tidak peduli
sama Farah ? Dan yang membuat Farah kesal, mamanya tidak pernah memujinya.
Sungguh, Farah tidak bohong, paling –paling Mama memuji Farah kalau Farah udah
ngebantu menjual kue – kue nya! Padahal Farah murid yang berprestasi di
sekolah.
Gelar juara kelas pun selalu dia
dapatkan setiap tahun. Tapi mengapa, mamanya seperti tidak peduli.
Apa sih sebenarnya yang kurang dari
Farah? Farah tidak pernah nakal. Nasihat mamah pun selalu dipatuhinya! Mungkin
benar dugaannya itu, mamanya memang tidak sayang lagi padanya!
Selama acara penerimaan rapot, wajah
Farah terlihat murung. Ia tidak peduli lagi dengan nilai rapotnya. Bahkan,
ketika namanya disebut sebagai juara kelas, wajahnya tidak terlihat gembira.
Kak Anya yang duduk disebelahnya pun bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan
adik kesayangannya.
“ Dor . . . .
! Melamun terus dari tadi. Farah
masih marah ya, karena mama tidak datang?” tegur kak Anya diperjalanan pulang.
Farah
yang masih cemberut hanya mengangguk menjawab pertanyaan kak Anya.
“ Tadinya mama sendiri
lho yang mau datang ke sekolah,” jelas kak Anya. “Tapi tiba-tiba saja Bu Citra
datang memesan kue. Karena Bu Citra langganan setianya, makanya mama tidak tega
menolak. . . ” Hibur kak Anya kembali
“ Sebetulnya bukan karena itu saja
Farah marah sama mama ! ” potong Farah kesal.
“ Oh ya, . . . ? lalu
apalagi yang membuat Farah marah sama mama ? ” selidik kak Anya penasaran.
“ Mama sudah tidak sayang pada Farah
! ” Jawab Farah dengan muka cemberut .
“ Ah, masa sih ? ! ”
seru kak Anya tak percaya. “Bagaimana Farah bisa menyangka begitu ? ” selidik
kak Anya
“ Buktinya mama tidak pernah memuji Farah. Mama
udah gak mau lagi main – main sama Farah lagi kayak dulu . Mama juga lebih
mementingkan kue-kuenya dari pada Farah ! ” sungguh Farah sangat kesal.
“ Hi . . hi . . . hi . . . masa sih mama lebih sayang
pada kue dari pada Farah ? ”
Sambil tersenyum geli kak Anya
menggandeng tangan Farah dengan lembut.
“Mama
itu sangat sayang pada Farah. Karena itulah mama selau giat di toko kuenya,
apalagi
sejak papa tiada. Supaya mama bisa mempunyai banyak uang agar bisa
mewujudkan
cita – cita Farah menjadi dokter. Kan Farah
selalu bilang begitu pada
mama
. ”
Ada
rasa haru di hati Farah mendengar kata-kata kak Anya itu. Farah ingat sejak
kecil ia selalu berkata ingin menjadi dokter. Ternyata mama begitu memperhatikan
keinginannya itu, hingga rela bekerja keras. Jadi itu alasan mama selalu sibuk
dengan kue - kuenya. Bukan karena tidak sayang pada Farah.
“Lagi
pula dari pada mengharap pujian dari mama, bagaimana kalau kita yang mulai
duluan yang memuji mama,”
usul kak Anya.
“Iya.
Mama kan sudah banyak berjasa buat kak Anya dan Farah. Mama merawat kita,
mencari
uang agar kita bisa sekolah. Bagaimana Far , kamu setuju dengan usul
kakak?”
Ujar Kak Anya
Kali
ini Farah hanya mengangguk setuju menyambut ucapan kakaknya. Sesampainya
dirumah Farah langsung berlari mencari Mama dan memeluk mama sambil berkata
“
Mama maafkan Farah, Farah
sadar farah salah, farah udah suudzan sama mama. Maafkan Farah ya mah. Bagi Farah Mama adalah Mama yang terbaik ,
tercantik , dan paling the best deh sedunia. Makasih ya mah ”. Mama yang saat
itu sedang membuat kue tersenyum dan menangis haru melihat anaknya yang sudah
mengetahui apa yang diinginkan mamanya itu. Mama bukannya sudah tidak saying
lagi dengan Farah tapi malah Mama sangat sayang dengan Farah, karena Mama
berhasrat untuk mewujudkan cita – cita Farah yang ingin menjadi Dokter .
Jadi
intinya , di balik kesibukan mamanya itu terdapat perhatian yang sangat besar
pada anak - anaknya. Dan kita sebagai anak janganlah berburuk sangka pada orang
tua, berbaik sangkalah pada orang tua.
Novia Ekaningthias
Langganan:
Postingan (Atom)