Kamis, 01 Agustus 2013

Senyum Untukmu pacar terbaikku ({♥})

Senyum Untukmu pacar terbaikku

Aku sekarang mampu tersenyum..
Tersenyum dgn sangaat indah..
Kamu tahu??
Itu adalah senyuman yg selalu buatmu!
                        Aku sekarang mampu tersenyum..
                        Bahkan ketika aku cemburu dan terluka..
                        Kamu tahu??
                        Itu adalah senyuman tegar.
                        Senyum yg aku buat karena kamu!
Aku sekarang mampu tersenyum..
Bahkan ketika perih dan sakit menyapaku..
Kamu tahu??
Itu adalah senyum ikhlas.
Senyum yg aku buat karena cintaku padamu!
                        Aku sekarang mampu tersenyum..
                        Bahkan ketika kamu menyentuhku dgn dingin.
                        Kamu tahu??
                        Itu adalah senyum peduli.
                        Senyuman yang aku berikan karena aku yakin ada yg salah denganmu,,
                        bukan karena kamu membenciku!
Aku sekarang mampu tersenyum..
Bahkan ketika senyum mu berbeda.
Kamu tahu??
Itu adalah senyum pasrah..
Senyum yg aku berikan karena,
aku lebih memilih mengalah daripada egois!
                        Aku sekarang mampu tersenyum.
                        Bahkan ketika ‘mereka’ bercerita masa lalumu.
                        Kamu tahu??
                        Itu adalah senyum yakin!
                        Senyum yg aku hadirkan karena,
                        Aku lebih percaya kamu daripada ‘mereka’!
Senyumku selalu menceritakan sesuatu..
Bahkan itu ketika aku hanya membuat simpul kecil dibibirku!
Senyum itu indah..
Bahkan ketika aku tersakiti!
Dan senyum itu selalu membuatku nampak kuat!
Senyum itu mampu menyembunyikan tangis dan air mataku!
Ketika aku tersenyum..
Ada seribu arti didalamnya!
Maka senyum itu.. Harusnya nampak berbeda!
Biar dimataku.. Semua itu senyuman yang sama!        Terima kasih pacar terbaikku ^^



Selasa, 30 Juli 2013

Mama Maafkan Farah


Mama Maafkan Farah
            Sekarang seragam yang berwarna merah sudah menjadi biru, Farah sangat senang sekali karena telah lulus dan masuk sekolah yang diinginkannya, sebut saja SMP Cendrawasih. Di daerah Farah SMP ini adalah SMP yang favorit anak - anak jaman sekarang, terutama di lingkungan sekitar Farah. Farah mempunyai satu orang kakak dan satu orang adik. Ayahnya sudah lama pergi meninggalkannya dan kini hanya Mamanya saja yang bisa membiayai semua keperluan rumah tangga.
            Farah sangat sayang sekali kepada mamahnya, mamah pun begitu tidak pernah marah terhadap Farah. Ajaran baru pun dimulai, Farah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
“ Mah…. . . . Farah berangkat kesekolah dulu ya mah . ” sahut Farah yang sambil memakai sepatu di depan halaman rumahnya.
            “ Tunggu dulu far, mamah lagi nyiapin bekal kamu dulu. ” Jawab Mama

Mama pun langsung menghampiri Farah yang sedang memakai sepatu.

“ Ini Far bekal kamu ” sambil memberikan bekal yang dibawanya kepada Farah
“ Kamu berangkat bareng kaka aja ya ! ” Ucap mamah
“ Terima kasih mamah, Farah berangkat sendiri aja mah berangkat bareng lulu, kan kita sama sekolah mah, jadi ga ngerepotin kakak anter aku kesekolah mah.  ” Sambil berpamitan kepada Mama
“ Hati - hati Far, jangan nyebrang sembarangan ” ujar Mama
“ Iya mah, asalamualaikum.” Pamit Farah
“ Waalaikumsalam. ” Jawab Mama.

            Farah memang anak yang cantik dan cerdas, sewaktu disekolah dasar farah sering mendapat juara kelas. Mamah hanya penjual kue keliling, tapi farah tidak pernah malu tentang pekerjaan mamahnya itu . Disekolah pun Farah adalah anak yang sangat baik, Farah selalu membantu temannya yang sedang kesusahan, tak heran kalau banyak yang berteman dengan Farah dan menyukai Farah. Sekolah Farah mulai pada jam 07.00 dan pulang pada jam 13.00 WIB. Farah selalu pulang tepat waktu, tak pernah Farah pulang telat, paling – paling kalau ada tugas dadakan ataupun pelajaran tambahan .
Sepulang sekolah farah selalu membantu mamah menjual kue keliling desa.

            “ Asalamualaikum ” salam Farah
            “ Waalaikumsalam, eh farah sudah pulang.” Jawab mamah sambil menghampiri farah
            “ Iya mah, mamah mau jualan kue ? ” Tanya farah
“ Iya nih far, kamu tolong antarkan kue mamah ke warung Mbok Iyem, sama Pak Kosim ya nak, dan sisanya kamu jual ke tetangga saja. ” Pinta mamah kepada farah
“ Iya mah, tapi farah ganti baju dulu ya mah. ” Farah pun langsung berjalan ke kamar dan mengganti seragam putih birunya itu .

Mamah pun tersenyum, dan segera menyiapkan kue - kue yang akan diantarkan farah.

“ Far. . . . . . . . . . farah , kamu sudah siap, tolong segera diantarkan nak. ” Ujar mamah
“ Iya mah, maaf farah tadi shalat dzuhur dulu. ” Jawab farah
“ Bagus, yasuda segera antarkan nak kue-kue ini, Mbok Iyem dan Pak Kosim sudah menunggu. ” Tegur mamah

            Farah pun langsung mengantarkan kue - kuenya kepada Mbok Iyem dan Pak Kosim.  Rumah Mbok Iyem dan Pak Kosim memang saling berdekatan, tapi jarak dari rumah farah ke rumah Mbok Iyem dan Pak Kosim memang cukup jauh, terlebih Farah hanya berjalan kaki. Sekitar 15 menit pun berlalu, dan sampailah Farah di warung Mbok Iyem.

            “ Asalamualaikum, Mbok ini kuenya sudah datang. ” salam Farah
            “ Waalaikumsalam, eh nak Farah, sini nak. ” Sambil mengambil kue yang di bawa farah “Kamu memang anak yang berbakti kepada orang tua .” ujar mbok iyem sambil tersenyum kepada Farah .

Farah juga membalas pujian Mbok dengan senyuman, dan segera pergi dan langsung berangkat kembali untuk memberikan kue yang dibawanya dan segera mengantarkan kuenya ke rumah Pak Kosim. Pak Kosim pun berkata yang sama dengan Mbok Iyem bahwa Farah adalah anak yang berbakti pada orang tua.    
           
            Hampir satu jam Farah mengantarkan pesanannya kepada orang-orang yang memesan kue,  dan Farah pun kembali kerumah. Seperti biasa setiap hari sepulang sekolah Farah pasti selalu membantu ibunya berjualan kue.
           
            “ Assalamualaikum, mah kuenya udah Farah anterin semua. “ Ujar Farah
            “ waalaikum salam, bagus nak nih mama punya coklat untuk kamu. “ jawab mama
            sambil menyodorkan coklat pada Farah
            “ Ini untuk Farah mah ? .” Tanya Farah
            “ Iya Far . . . . , karena kamu sering membantu mama, mama kasih kamu hadiah
            coklat sebagai imbalannya. Ambilah Far . ” Jawab mama sambil menyodorkan
            coklatnya kepada Farah
            “ Makasih mama, Farah ikhlas ko bantu mama menjual kue . ” Farah langsung
            mengambil coklat yang di beri oleh mama dan langsung memeluk mama dengan erat.
            Mama juga langsung membalas pelukan Farah dengan penuh kasih sayang.

            Suasana pun berubah menjadi haru dan penuh cinta. Farah yang memang pada saat itu sudah sore langsung membersihkan rumah yang memang sudah menjadi tugas Farah setiap sore. Tapi, walaupun kegiatan Farah terbilang padat, jika sang bulan telah datang Farah selalu belajar dengan giat, walaupun sering terasa lelah tak ada keluh dari Farah selalin karena  Farah ingin sekali menjadi dokter, dan Farah juga ingin membahagiakan mama dengan prestasinya, jadi takheran Farah selalu giat belajar tanpa mengeluh, demi mengejar cita - citanya itu.

            Waktu Farah kecil, Farah selalu dimanja oleh mama. Mungkin semua waktu itu digunakan mama bersama-sama dengan Farah. Waktu itu memang ada suatu musibah yang menimpa keluarganya, ceritanya waktu itu  keluarga Farah akan bertamasya ke Puncak, Bogor.  Akan tetapi bencana pun menimpanya, Mama , Farah , dan ka Anya luka parah, sedangkan Papa Meninggal dunia di tempat kejadian. Keluarganya pun berduka, hampir selama satu tahun kejadian itu selalu terbayang oleh Farah , Mama , dan keluarga yang lain, tapi mereka mulai mengikhlaskan Papa, memulai usaha kue mama dan pada saat itu lah Farah ingin menjadi dokter, agar Farah dapat menolong orang lain khususnya Mama dan Kak Anya.

            “ Far . . . Farah . berangkat yuk udah siang nih . ” ajak Lulu            
            “ Iya Lu sebentar . . .” Jawab Farah dengan kencang dari dalam rumahnya
            “ Mah Farah berangkat ya, udah telat nih mah . Assalamualaikum . ” Pamit Farah
            sambil mencium tangan mama yang sedang duduk di depan TV .
            “ Waalaikum salam , hati –hati Far jangan terlalu tergesa – gesa .” Pinta Mama
            “ Iya mah . . . “ Jawab Farah
            “ Ayyo lu kita berangkat . Maaf ya aku lama “ Ujar Farah
            “ Iya gak apa – apa ko Far “ Jawab Lulu
Mereka berdua berjalan  kesekolah yang memang lumayan dekat dari rumah Farah . saat di perjalanan .
            “ Lu , kenapa yam amah aku sekarang kayak yang udah gak peduli lagi sama aku. Dia
            lebih mementingkan kuenya dari pada aku. L ” Ujar Farah dengan nada sedih .
            “ Lohh . . . . ko gitu sih Far, emang kenapa ? gimana ceritanya ? ” Tanya Lulu
            Penasaran .
            “ Hampir selama dua bulan berturut – turut aku selalu mengerjakan kegiatan yang
            sama, membatu mama lah mengerjakan pekerjaan rumah lah, tapi Mama ga punya
            waktu terus buat aku . apa mama udah gak sayang ya sama aku ? ” ucap Farah sedih .
            “ Hmm . . . . kamu udah coba ajak mama kamu main belum . menurut aku kalau
            Mama kamu, kamu ajak main ke taman pasti mau . udah kamu coba ? ” Usul Lulu
            “ hmm . . . . kamu benar juga lu . hmm besok kan hari minggu aku ajak Mama ke
            taman deh, he . . he . . makasih ya Lu atas usulnya . ” tersenyum ke arah Lulu
            “ oke oke sama – sama coyyy . he . . he  . .” jawab Lulu

Tak terasa akhirnya Farah dan Lulu tiba di sekolah, mereka langsung masuk kelas dan mengikuti pelajaran sebagai mana mestinya .
Hari demi hari waktu demi waktu, akhirnya hari minggu telah tiba. Mungkin ini saatnya Farah melepaskan kejenuhannya dengan bersenang – senang bersama Mama di taman, Farah Sudah membayangkannya sejauh mungkin tentang acara hari ini.



            “ Mah, kita udah lama ga seneng-seneng dan main-main bareng ya mah, gimana kalau
            kita main ke taman anggrek dekat rumah aja yuk mah. ” Ajak Farah kepada mamah
             Kamu gak lihat mamah lagi apa ? mamah itu lagi sibuk buat kue, dikamar kamu
            kan ada computer, main computer aja kalau kamu butuh hiburan. ” Jawab mama
            dengan nada agak keras .
Muka Farah yang mulai memerah dan mata farah yang mulai berkaca-kaca, Farah pun menarik nafas
            “ yauda, farah mau main dikamar aja. ” Farah pun berlari ke kamar sambil mengusap
            air matanya yang sudah mulai jatuh.

            Tapi mama masih terus mengerjakan kuenya yang belum beres . Karena memang pada saat itu pesanan kuenya masih banyak, tidak ada waktu untuk bersantai – santai karena nanti malam kuenya akan diambil oleh pemesannya.

            “ Kenapa sih mama lebih memilih kuenya dari pada Farah, emang Farah tidakberguna
            ya di mata mamah ? emang Kue mama lebih penting ya dari pada farah ? Dulu mama
            gak kayak gini sama Farah tapi sekarang mama kayak gini sama mama. Sekarang Kak
            Anya lagi kuliah di kota, apa mama ga kasian sama Farah yang sering kesepian ? ”
            gunam Farah dalam hati.

“ Kringg . . . .  kringg . . .  kringg . . . .! ” telpon rumah Lulu berbunyi
  Hallo, dengan keluarga bapak Sulaiman, ada yang bisa saya bantu ?” telpon pun diangkatnya dengan suara yang sudah taka sing lagi di telinga Farah .
“ Ini Lulu kan ? ini aku Farah .” Jawab Farah dengan suara agak serak karena tangisannya tadi .
“ oh Farah , iya ini Lulu Far, ada apa ? ko suara kamu kayak habis nangis ? “ selidik Lulu
 hmm . . .  mama aku Lu , mama aku gak mau aku ajak main *hiks . . . hiks . . hiks . . * (suara Farah nangis) padahal aku udah memikirkan apa yang akan aku sama mama lakuin ditaman, tapi mama malah menolak ajakanku, dia bilang sibuk sibuk dan selalu sibuk . L aku harus gimana lu ? ” Tanya Farah
“ udah dong , cep . . . .  cep . . . . cep . . .  jangan nangiss nanti cantiknya ilang loh . hehe. Hmm yauda kamu coba tenangin diri kamu dulu aja, nanti minggu depan kamu coba ajak lagi, kalau masih tetep ga bisa kamu ga usah tangisi aja ya, kamu harus tabah nanti pasti ada waktunya untuk kamu bersama – sama dengan mama kamu lagi. Sekarang kamu harus berfikir positif ya.  Okee .” Bujuk Lulu
“ hmmm, iya Lu , makasih ya . kamu memang sahabat aku yang paling baik. ” jawab Farah
“ Iya sama – sama . udah ah aku sama kamu kan udah kenal lama . hehe nanti kalau kamu sedih kamu kan bisa cerita sama aku atau kamu juga bisa kan melepas kesedihan kamu dengan membaca – baca buku . iya kan ? kamu kan suka baca far . ” usul Lulu
“ benar juga kamu Lu, hmm makasih lagi yaa lu . kamu memang sahabat aku yang paling baik . ” Jawab Farah dengan suara yang mulai terlihattersenyum kembali.
“ iya – iya kamu ini bawel ya . yauda kamu ke kamar mandi dulu gih cuci muka . muka kamu itu jelek tau kalau lagi nangis .” Ujar Lulu
“ whuuu . . . .  dasar kamuu . hmm, yauda aku cuci muka dulu ya . telponnya aku matiin ya Lu ? dadah lulu makasih ya sekali lagi . he . . .he . . .he . .  ” Jawab Farah .
“ Iya – iyaa bawell .”
“ he . .  he . .  yasuda Asalamualaikum Lu ” .
“ Iya Waalaikum salam ” jawab Lulu . 
Farah langsung mencuci mukanya yang sudah di banjiri oleh air mata itu .

            Minggu selanjutnya pun telah  tiba, Farah mencoba mengajak mama untuk bermain bersama Farah lagi, setelah berusaha membujuk mama yang sedang sibuk membuat kue, tapi ternyata mama menolak ajakan Farah lagi, Farah sudah hilang kesabaran, Farah pun menangis dan segera berlari ke kamar. Tapi Farah ingat kata – kata Lulu aku gak boleh membenci Mama dan kalau aku lagi sedih aku baca novel. Semenjak kejadian ini Farah mulai menjauh dari mama dan lebih banyak menyempatkan waktunya dengan Novel dari pada dengan Mama .

            “ Far. . . . . .  bisa bantu mamah kocok kuenya sebentar ga ? mamah butuh bantuan
            kamu far. ” Terdengar suara mama dari dapur yang lumayan keras .
            “ Maaf mah sekarang Farah lagi sibuk menyelesaikan tugas, soalnya besok tugasnya
            harus dikumpulkan, jadi Faragh ga bisa bantu mama . ” jawab Farah dengan lantang. Padahal Farah sedang tidak ada tugas hari ini, Farah hanya tidak mau terlalu dekat lagi dengan Mama, karena fikirnya mama sudah tidak saying lagi dengannya.
             Sebentar aja far, sini .  .  .  .  .  !  “ ucap mama dengan nada agak keras
            “ Maaf mah, minta bantuan kak Anya aja, kan Kak Anya baru pulang kuliah kemarin,
            suruh kak Anya aja mah “ jawab Farah dengan santai.
            “ Kak Anya sedang pergi Far . . . . .  , cepat sini bantu mama Far. ” Pinta mama
            dengan nada mulai melembut.
Karena Farah tidak tega kepada Mama, Farah akhirnya membantu Mama padahal, tadinya Farah enggan untuk membantu Mama.
            “Iya Ma, sebentar Farah kesitu . “ Jawabnya dengan nada memalas.

Farah segera membereskan novel – novelnya yang sedang di bacanya tadi dan segera menghampiri Mama.

            “Ada apa Ma . . . ? ” Tegur Farah kepada Mama yang sedang mencari terigu pada saat
            itu.
            “ Ini loh Far, gas yang mau Mama pake buat bikin kue sudah habis, tolong beliin
            Mama gas di warung Mbok Iyem ya ? ” Pinta mama .
            “ Warung Mbok Iyem kan jauh mah, gak bisa Farah bawa gas yang berat kalau Cuma
             jalan kaki. ! “ tolak Farah dengan nada cukup keras .
            “ Kamu punya sepeda Far, lagian gasnya cuman yang 3 kg ko yang warna ijo, bukan
            yang warna biru, kamu ko jadi susah disuruh dan jadi bandel ya sekarang “ Jawab
            mama dengan nada yang hampir sama dengan Farah.


            “ Iya . . . . Iya  . . .  Iya . . . . Maaf Mah, Farah itu akhir – akhir ini sering capek karena
            banyak acara di sekolah. Hmmm . . . . . .  Mana gas sama uangnya mah, sini mau
            Farah beliin. “ Jawab Farah yang sedang akan mengambil air minum di kulkas.
            “ Tuh gasnya (sambil menunjuk kea rah pintu gudang) ada di dekat pintu gudang, dan
            ini uangnya. Kamu hati – hati berangkatnya . ” sambil memberikan uang kepada     Farah.
            “ Iya mah, Farah berangkat. Asalamualaikum .” Ujar Farah
            “ Waalaikumsalam . ” Jawab mama

            Farah berjalan ke garasi untuk mengambil sepedanya  .
 “ Tumben Mama perhatian sama aku dan bilang hati – hati sama aku, akhir – akhir ini biasanya gak pernah peduli sama aku , apalagi bilang hati – hati , ada angin apa nih ya mama baik sama aku.? Atau mama udah sadar sekarang kalau aku gak suka sama sikap mama yang sok sibuk dan gak ada waktu dengan anaknya . hmm  . . . . ahh udah ah mungkin mama mau akur lagi sama aku dan mama gak mau berantem lagi sama aku ” Pikirnya dalam hati . Farah tidak menghiraukan itu lagi, Farah langsung pergi kewarung Mbok Iyem. Tak lama hampir 15 menit sampai tiba lagi kerumah Farah langsung memberikan gasnya pada Mama yang pada saat itu sedang menghias kue pesanan pelanggannya.
            “ Nih mah gasnya, dan ini kembaliannya . ” Ujar Farah sambil memberikan gasnya
            pada mama .
            “ Iya Far , taruh saja di dekat kulkas . Makasih ya Far .” Jawab mama
            “ Iya ma, sama – sama, Farah kerumah Lulu ya mah, ada tugas yang mau Farah tanya
            sama Lulu , sekalian belajar bareng Lulu .”  Pinta Farah
            “ Iya Far, hati – hati ya .” Jawab Mama .

            Akhir – akhir ini Farah memang selalu belajar bareng dengan Lulu, selain hampir mendekati UAS ( Ujian Akhir Semester ) , Farah juga ingin melepas penatnya dengan Lulu. Hari demi hari pun terus berlalu. Farah yang mulai meredam dan mulai melupakan kejadian waktu itu terhadap Mama pun sudah mulai menghilang rasa kesal didirinya terhadap Mama.
            Hingga tiba saatnya Ujian Akhir Sekolah pun dilaksanakan. Dipagi yang dingin diselimuti awan yang cukup tebal, Farah yang akan segera berangkat sekolah, mulai menyiapkan apa saja yang akan dibawanya untuk ujian hari ini dan bersiap – siap untuk pergi ke sekolah .

            “ Mah Farah berangkat sekolah dulu ya, Hari ini Farah Ujian, mohon doanya ya mah
            Agar hari ini ujian Farah sukses.” Ujar Farah kepada Mama yang sedang duduk santai
            didepan rumahnya .
            “ Iya Far. . . . Mama selalu mendoakanmu . ” Jawab Mama sambil memeluk Farah
            yang pada saat itu sedang membawakan secangkir teh hangat untuk Mama.
            Farah langsung meletakan Secangkir teh itu di meja dekat Mama duduk.
            “ Ini buat Mama far ? “ Farah hanya mengangguk sambil tersenyum “ Makasih ya Far
            kamu memang anak Mama yang paling baik. ” ujar Mama dengan rasa haru.

            Farah yang sudah berseragam rapi itu langsung berpamitan dengan Mama dan kembali meminta doa restu kepada Mama agar Farah dapat lancer mengerjakan Ujiannya.
Dan Alhamdulillah . . . . . ketika soal Ujian pertama delesai Farah mengerjakan dengan baik. Begitupun soal –soal yang selanjutnya Farah mengerjakannya dengan penuh hati – hati dan sangat baik. Tak heran saat Ujian usai, Nilai Farah semuanya berada di atas KKM. Tentu saja itu membuat Mama, Farah, sahabat dan keluarnya bangga.

            “ Far . . . . . . selamatnya nilai kamu semuanya bagus. Aku yakin Kamu pasti akan
            menjadi juara Umum disekolah ini . ” Ujar Lulu
            “ Iya Lu makasih ya. ^__^ ah kamu ini ada – ada saja, masih banyak yang lebih dari
            aku kan Lu, lagian nilai kamu juga bagus ko, ga jauh beda sama aku . ” Jawab Farah
            yang pada saat itu sedang membaca buku di depan Perpustakaan .
            “ hehehe . . . . lagian ini serius Far , banyak guru – guru yang bangga dengan prestasi
            kamu .  ” Ujar Lulu dengan bangga karena mempunyai sahabat seperti Farah .
            “ ah udah ah Lu, tunggu kepastiannya nanti aja pas pembagian raport . ”  Jawab Farah
            dengan pipi yang mulai kemerah – merahan.
            “ he . . he . . he . .  , oh iya kamu bilang pembagian raport aku jadi keingetan yang
            tadi. . . . . ” Farah langsung memotong ucapan Lulu “ yang tadi apa Lu ? ” Tanya
            Farah heran .
            “ Iya jadi tadi itu pas kamu lagi disini, dikelas ketua kelas kita membagikan surat
            undangan orang tua (sambil mencari suratnya di dalam tas Lulu) untuk pembagian Raport sabtu besok, kamu kan lagi ga ada di kelas yauda surat kamu aku bawa. Nih
            suratnya . ” Sambil memberikan suratnya pada Farah .
            “ Yaampun ternyata aku terlalu lama ya di perpus, he . . .  he . .  makasih ya Lu kamu
            memang sahabat aku yang paling baik .” Jawab Farah dengan memeluk Lulu.
            “ hmm . . . . Farah cantik deh,  kita ke kantin yuk , laperrrrrr nih . hehehe . kamu
            traktir aku mie ayam pak jono ya cantik , oke okee he . . he .  .” Rayu Lulu pada
            Farah.
            “ Ah kamu lu , memuji aku tapi ujung – ujungnya ada maunya . whooo . . .  dasar .”
            Jawab Farah dengan nada licik.
            “ Ayo lahhh Far . . . . . . . udah lama kan kamu gak traktir aku mie ayam, hehehe oke
            oke ? udah Laperrrr . . .  nihh (sambil memegang perut). Gimana kalau sahabat kamu
            ini mati kelaparan ? kamu mau emang ?” Rayu Lulu lagi dengan muka memelas.
            “ Dramatis banget Lo . … hahaha , iya dehh aku traktir .” Jawab Farah
            “ Asikkk . . . . asik . . . . ayoo kita on the way hehe . ” Ujar Lulu sambil menarik
            tangan Farah dan menuju ke kantin sekolah, tempat dimana anak – anak SMP
            Cendrawasih membeli makanan ataupun minuman dan juga pastinya tempat
            beristirahat para murid .

            Farah dan Lulu menikmati Mie ayam pak Jono itu. Mie ayam pak Jono terkenal Amazing di kantin SMP Cendrawasih. Selain rasanya yang memang benar – benar maknyuuusss, Mie ayam pak jono juga sudah diteliti oleh MUI loh, tah heran banyak sekali peminat mie ayam ini, hehehe jadi promo Mie ayam. Kembali lagi dengan Farah, Setelah selesai makan mie ayam Farah dan Lulu pun segera pulang menuju rumah.
           
            “ Asalamualaikum, mahh mama dimana ? ” Salam Farah dan langsung mencari mama
            “ Waalaikum salam, kamu udah pulang Far ? ” Jawab Mama sambil menghampiri
            Farah yang sedang melepas sepatunya di depan rumah .
            “ Iya mah, kan ulangannya udah selesai jadi hari ini bebas mah, oh iya ada undangan
            orang  tua murid untuk pengambilan raport sabtu besok, pokoknya Mama harus
            datang yaa mah ! ” Pinta Farah kepada mama dan Farah pun segera memberikan surat
            itu kepada Mama.
            “ Coba Mama baca dulu ya Far. . . . hmmm .. . . Insya Allah Mama datang ya Far. ”
            jawab Mama setelah membaca surat itu .
            “ pokoknya Mama harus datang ya . . . Farah mau ganti baju dulu ” Ujar Farah .

            Farah yang mengharapkan Mamanya datang pun bersiap – siap untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang biasa iya kerjakan setiap hari . Hingga malam tiba Farah menghentikan pekerjaannya dan segera tidur.
             Keesokan harinya, bertepatan dengan hari Sabtu dengan gelisah, Farah yang sudah menunggu cukup lama mamanya di gerbang sekolah. Tapi entah mengapa, mama Farah belum juga datang. Padahal seingat Farah, mamanya sudah menerima surat undangannya kemarin. Dari pukul 07.00 s.d. 08.00 mamah tak kunjung datang, kegelisahan Farah pun makin kuat. Farah takut Mamanya gak kesekolah hari ini, Farah sangat sedih melihat teman-temannya yang sudah datang dengan orang tuanya. Tapi, Mama Farah tak kunjung datang. Panik yang disertai rasa takut berkecumbu menjadi satu .

            “ Far. . . . . . . , Farah, acaranya belum dimulai kan ? ”
            Lamunan Farah menjadi buyar saat mendengar suara yang sangat dikenalnya itu .
            “ Lhoo . . . . .  kok Kak Anya ? Mana mama, kak ? katanya Mama mau kesini, kok ka
Anya ? Mama kenapa kak ? ” tanya Farah kecewa.
“ Hari ini mama sibuk. Makanya kakak yang datang menggantikan mama mengambilkan rapot, sama saja kan, Far ! Yang penting kan raport kamu kaka ambil hari ini. ” hibur kak Anya yang tak tega melihat kekecewaan Farah di raut mukanya .

Farah dan Kak Anya langsung masuk ke kelas dan segera menyaksikan pembagian raport. Setelah duduk di kelas Farah hanya cemberut dan terdiam.

            “ Huh sibuk ! Selalu itu – itu  saja yang menjadi alasan mama . ” gumam Farah.
“ Mamanya Ocha yang Dokter saja masih sempat meluangkan waktu. Masa mama yang hanya pembuat kue, tidak bisa ? ” Batin Farah marah.
            “ Ini pasti karena mama tidak sayang padaku ! ” pikir Farah curiga.

            Buktinya mama sudah tidak memperhatikan lagi sekolah Farah. Mulai dari mengambil rapot, rapat orang tua murid, semua diwakilkan kepada kak Anya. Apa mamah sekarang sudah tidak peduli sama Farah ? Dan yang membuat Farah kesal, mamanya tidak pernah memujinya. Sungguh, Farah tidak bohong, paling –paling Mama memuji Farah kalau Farah udah ngebantu menjual kue – kue nya! Padahal Farah murid yang berprestasi di sekolah.
            Gelar juara kelas pun selalu dia dapatkan setiap tahun. Tapi mengapa, mamanya seperti tidak peduli.  
            Apa sih sebenarnya yang kurang dari Farah? Farah tidak pernah nakal. Nasihat mamah pun selalu dipatuhinya! Mungkin benar dugaannya itu, mamanya memang tidak sayang lagi padanya!
            Selama acara penerimaan rapot, wajah Farah terlihat murung. Ia tidak peduli lagi dengan nilai rapotnya. Bahkan, ketika namanya disebut sebagai juara kelas, wajahnya tidak terlihat gembira. Kak Anya yang duduk disebelahnya pun bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan adik kesayangannya.
“ Dor  . . . .   ! Melamun terus dari tadi. Farah masih marah ya, karena mama tidak datang?” tegur kak Anya diperjalanan pulang.
Farah yang masih cemberut hanya mengangguk menjawab pertanyaan kak Anya.
“ Tadinya mama sendiri lho yang mau datang ke sekolah,” jelas kak Anya. “Tapi tiba-tiba saja Bu Citra datang memesan kue. Karena Bu Citra langganan setianya, makanya mama tidak tega menolak. . . ” Hibur kak Anya kembali
            “ Sebetulnya bukan karena itu saja Farah marah sama mama ! ” potong Farah kesal.
“ Oh ya, . . . ? lalu apalagi yang membuat Farah marah sama mama ? ” selidik kak Anya penasaran.
            “ Mama sudah tidak sayang pada Farah ! ” Jawab Farah dengan muka cemberut .
“ Ah, masa sih ? ! ” seru kak Anya tak percaya. “Bagaimana Farah bisa menyangka begitu ? ” selidik kak Anya
  Buktinya mama tidak pernah memuji Farah. Mama udah gak mau lagi main – main sama Farah lagi kayak dulu . Mama juga lebih mementingkan kue-kuenya dari pada Farah ! ” sungguh Farah sangat kesal.
            “ Hi . .  hi . . . hi . . . masa sih mama lebih sayang pada kue dari pada Farah ? ”
            Sambil tersenyum geli kak Anya menggandeng tangan Farah dengan lembut.
“Mama itu sangat sayang pada Farah. Karena itulah mama selau giat di toko kuenya,
apalagi sejak papa tiada. Supaya mama bisa mempunyai banyak uang agar bisa
mewujudkan cita – cita  Farah menjadi dokter. Kan Farah selalu bilang begitu pada
mama . ”

Ada rasa haru di hati Farah mendengar kata-kata kak Anya itu. Farah ingat sejak kecil ia selalu berkata ingin menjadi dokter. Ternyata mama begitu memperhatikan keinginannya itu, hingga rela bekerja keras. Jadi itu alasan mama selalu sibuk dengan kue - kuenya. Bukan karena tidak sayang pada Farah.

“Lagi pula dari pada mengharap pujian dari mama, bagaimana kalau kita yang mulai
duluan yang memuji mama,” usul kak Anya.
“Iya. Mama kan sudah banyak berjasa buat kak Anya dan Farah. Mama merawat kita,
mencari uang agar kita bisa sekolah. Bagaimana Far , kamu setuju dengan usul
kakak?” Ujar Kak Anya

Kali ini Farah hanya mengangguk setuju menyambut ucapan kakaknya. Sesampainya dirumah Farah langsung berlari mencari Mama dan memeluk mama sambil berkata
“ Mama maafkan Farah, Farah sadar farah salah, farah udah suudzan sama mama. Maafkan Farah ya mah. Bagi Farah Mama adalah Mama yang terbaik , tercantik , dan paling the best deh sedunia. Makasih ya mah ”. Mama yang saat itu sedang membuat kue tersenyum dan menangis haru melihat anaknya yang sudah mengetahui apa yang diinginkan mamanya itu. Mama bukannya sudah tidak saying lagi dengan Farah tapi malah Mama sangat sayang dengan Farah, karena Mama berhasrat untuk mewujudkan cita – cita Farah yang ingin menjadi Dokter .
Jadi intinya , di balik kesibukan mamanya itu terdapat perhatian yang sangat besar pada anak - anaknya. Dan kita sebagai anak janganlah berburuk sangka pada orang tua, berbaik sangkalah pada orang tua.

Novia Ekaningthias